Gejala Udang Terserang CMNV
CMNV atau Convert Mortality Nodavirus adalah patogen pada udang vaname penyebab penyakit VCMD atau Viral Convert Mortality Disease. Penyakit ini menyebabkan udang mati di dasar kolam yang membuat para petambak sulit mendeteksinya sejak awal.
Stadia Hidup Udang yang Rentan Terserang CMNV
Pada udang vaname, kematian akibat Convert Mortality Nodavirus (CMNV) banyak ditemukan pada satu bulan pertama pasca tebar hingga pada usia 60-80 hari pasca tebar. Namun, udang dari berbagai stadia juga telah berpotensi untuk terserang virus ini.
Oleh karena itu, sangat penting bagi para petambak untuk medeteksi sejak dini keberadaan virus penyebab penyakit Viral Convert Mortality Disease ini.
Penularan vertikal penyakit ini juga dapat terjadi. Pada penelitian yang dilakukan sebelumnya, diketahui bahwa udang liar E. Carinicauda diduga kuat menjadi inang perantara dari CMNV hingga menyebar ke tambak.
Sementara pada penelitian yang dilakukan oleh Liu (2018) menunjukkan bahwa Convert Mortality Nodavirus (CMNV) dapat terdeteksi pada oogonia, oosit, spermatosit, terlu yang sudah difertilisasi, dan nauplii.
Udang yang sekarat akibat Covert Mortality Nodavirus (CMNV) biasanya berdiam di dasar kolam tambak daripada berenang di permukaan. Lama-kelamaan, udang ini akan mati. Oleh karena itu, penyakit CMNV juga disebut sebagai “bottom death”.
Sementara secara klinis, terdapat beberapa gejala yang ditunjukkan, di antaranya adalah nekrosis dan atrofi hepatopankreas, lambung dan usus yang kosong, lapisan kulit terluar udang melunak, pertumbuhan melambat, otot berwarna putih dan mengalami nekrosis.