Hal yang Harus Diperhatikan Saat Budidaya Udang Vaname
1. Lokasi Tambak
Sebelum memulai budidaya udang vaname, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih lokasi tambak yang sesuai.
Menurut Kementerian Kelautan dan Perikanan, lokasi tambak untuk kegiatan budidaya harus memenuhi syarat yang meliputi:
Sesuai penggunaan tata ruang dan wilayah yang diperuntukkan untuk kegiatan budidaya udang.
Dekat dengan sumber air dengan kualitas dan kuantitas yang cukup untuk proses budidaya.
Bebas dari banjir dan bahan pencemar.
Memiliki infrastruktur memadai.
2. Pastikan Memilih Benur yang Unggul
Benur yang sehat dan ideal memiliki dampak yang besar dalam suksesnya proses budidaya udang. Oleh karena itu, penting untuk memilih benur yang unggul. Adapun kriteria benih yang unggul di antaranya adalah:
Benih udang tersertifikasi.
Tidak terjangkit virus WSSV, TSV, IMNV, IHHNV.
Secara visual memiliki ukuran yang seragam.
Benih ditransportasikan dengan baik sesuai dengan standar yang berlaku.
3. Perhatikan Waktu Penebaran Benur
Dalam budidaya udang vaname, benur tidak bisa langsung ditebar sembarangan. Terdapat persiapan-persiapan khusus termasuk dalam pemilihan waktu sebelum penebaran benur dilakukan.
Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum penebaran benur udang vaname yaitu:
Melakukan adaptasi suhu terlebih dahulu terhadap benur yang akan ditebar.
Menambahkan pakan artemia.
Waktu penebaran dilakukan pada pagi hari atau sore hari.
4. Lakukan Manajemen Pakan yang Efektif dan Efisien
Hampir 60% modal dalam budidaya dikeluarkan untuk pembelian pakan. Sehingga, dengan melakukan manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat membuat para petambak bisa menekan modal yang dikeluarkan.
Manajemen pakan yang efektif dan efisien dapat dilakukan melalui menyesuaikan dosis pakan yang diberikan pada udang vaname dengan laju konsumsi. Selain itu, melakukan sampling setiap beberapa hari sekali juga harus dilakukan untuk kontrol pertumbuhan.
5. Lakukan Pengamatan Kualitas Air Secara Rutin
Monitoring atau pengamatan kualitas air bertujuan untuk memantau perubahan atau fluktuasi yang terjadi terhadap parameter kualitas air selama budidaya berlangsung. Idealnya, pengamatan kualitas air dilakukan setiap hari pada jam-jam tertentu.
Parameter yang digunakan dalam pengamatan kualitas air ini meliputi parameter fisika seperti pH, suhu, DO, dan salinitas; parameter kimia dan biologi seperti alkalinitas, TOM, kelimpahan jenis plankton, total bakteri, total vibrio, nitrit, nitrat, phospat, amonia, dan total padatan tersuspensi.
6. Penggunaan Kincir air yang berkualitas prima dan tahan lama.
Kincir air berfungsi untuk menghasilkan oksigen terlarut di tambak, serta untuk pemerataan penyebaran pakan dan arus air. gunakanlah Kincir air tambak yng sudah terkenal mutu dan kualitasnya, salah satu Kincir air yang banyak di gunakan adalah Kincir air Wangjia dan Kincir air tanpa gearbox Shanghai Yimin. untuk informasi pemesanan bisa WA 0812-8899-7680
sumber Delios