Jangan biarkan udang Vaname anda Stres.
Penyakit udang dapat berasal dari bakteri maupun virus. Bakteri, virus, atau bibit penyakit yang selanjutnya disebut patogen memang selalu mengintai. Tetapi, sakitnya udang justru dipicu oleh imunitas udang yang menurun akibat udang mengalami stres. Imunitas merupakan mekanisme daya tahan udang atau kekebalan udang dari terserang penyakit. Stres menjadi faktor yang menyebabkan udang berpotensi terinfeksi penyakit menjadi dua kali lipat. Stres dapat berasal dari lingkungan fisik, kimia atau biologi.
Stres lingkungan fisik diantaranya suhu, pH, salinitas, dan oksigen terlarut (DO). Stres terjadi terutama jika adanya perubahan mendadak. Situasi tersebut juga bisa terjadi dari pengaruh cuaca. Pada suhu tinggi (diatas 30ÂșC) dapat meningkatkan kematian pada udang yang sakit.
Stres lingkungan kimia disebabkan kandungan mineral dan konsentrasi bahan organik. Beberapa senyawa kimia yang ada di air budidaya berpotensi menjadi beracun seperti amonia, nitrit, nitrat, dan hidrogen sulfida karbonat. Senyawa tersebut hadir karena proses metabolisme dari udang, plankton, maupun bakteri dekomposisi. Monitoring konsentrasi senyawa-senyawa tersebut sangat penting agar tidak melebihi batas atas.
Stres lingkungan akibat aktivitas biologi dipicu dengan kekacauan populasi fitoplankton. Keadaan tersebut adalah indikasi kualitas air yang buruk akibat kelebihan nutrien terutama nitrogen (N) dan fosfor (P). Kondisi ini akan menguntungkan fitoplankton dari kelompok blue-green algae (BGA), tetapi justru ini berbahaya karena BGA dapat memproduksi racun yang berbahaya bagi udang. Racun berbahaya bagi organ maupun proses pencernaan udang. BGA ini berpotensi untuk memonopoli nutrien di tambak jika jumlahnya tidak terkendali.
Populasi fitoplankton perlu dijaga agar seimbang dan menghindari dominasi dari kelompok blue-green algae (BGA). Secara alami fitoplankton menjadi pakan alami bagi udang. Fitoplankton hidup alami bersamaan di tambak udang atau diberikan dalam bentuk bubuk bersamaan dengan pakan. Banyak jenis fitoplankton dari green algae atau diatom bermanfaat menjaga atau bahkan turut meningkatkan imunitas udang agar tidak rentan terkena penyakit. Contohnya Spirulina sp., Chlorella spp., Nannochloropsis sp., Dunaliella sp., Dunaliella salina, Chaetoceros sp., Skeletonema costatum, Euglena viridis, Tetraselmis suecica, Tetraselmis chui dan Phaeodactylum tricornutum.
Kondisi stres lingkungan tersebut meningkatkan potensi udang terkena penyakit dari bakteri atau virus. Udang yang sudah sakit akan semakin mudah mati jika ditambah ada faktor stres.
Pengelolaan kualitas air tambak dan pemilihan benih udang yang berkualitas adalah langkah awal pencegahan terjadinya penyakit pada udang. Sistem intensif atau semi intensif yang banyak digunakan pada tambak udang di Indonesia sangat berpotensi menyebabkan turunnya kualitas air. Hal ini harus menjadi perhatian besar bagi petambak jika ingin udang tetap tumbuh sehat. Selain itu, pemberian suplemen tambahan juga akan meningkatkan ketahanan udang agar tidak mudah terserang penyakit. Udang yang sehat akan tumbuh dengan baik. (App.Jala)