6 Cara Budidaya Udang Vaname agar pertumbuhannya cepat
Udang vaname merupakan salah satu jenis udang tambak yang banyak diminati untuk dibudidayakan. Udang ini memiliki kelebihan yaitu tahan terhadap penyakit dan pertumbuhannya yang cepat.
Udang vaname saat ini banyak dikembangkan untuk membantu produksi dalam negeri. Bersama dengan jenis udang lainnya, udang vaname dikembangkan hampir di seluruh Indonesia, seperti Jawa Timur, Jawa Barat, Sumatera Selatan, Sulawesi Selatan, Lampung dan wilayah lainnya.
Ingin tahu cara budidaya udang vaname? Berikut 5 cara budidaya udang vaname. Dikutip dari buku Budidaya.
1. Penebaran
Benur udang vaname yang digunakan pada saat penebaran adalah PL 10 hingga PL 12 dengan berat awal benur 0,001 gram per ekor. Benur ini didapatkan dari hatchery.
Kualitas benur yang digunakan dalam budidaya sangat mempengaruhi hasil panen. Kriteria benur yang sehat dapat diketahui melalui beberapa faktor pengujian yaitu dengan melihat aktivitas benur, kondisi sirip, ekor, kecepatan pertumbuhan, serta keseragaman benur. Selain itu, kualitas benur juga dapat terlihat dari kulit yang terlihat bersih.
Sebelum ditebar, perlu melakukan aklimatisasi terhadap suhu dan salinitas. Kegiatan ini dilakukan agar benur terbiasa dengan lingkungan barunya.
2. Pemeliharaan
Udang vaname dikenal dengan sifat kanibalismenya. Oleh karena itu, kepadatan tebar pada saat pemeliharaan sangat penting untuk diperhatikan.
Kebersihan air tambak, suhu, transparansi pH, salinitas dan oksigen juga merupakan salah satu faktor keberhasilan budidaya udang vaname.
Kemudian pemberian pupuk urea 150 kg per hektar dan TPS susulan diberikan setiap satu minggu sekali sebanyak 5 hingga 10 persen dari pupuk awal. Selain itu, pemberian probiotik sesuai dengan dosis juga dapat dilakukan untuk menjaga kestabilan plankton dalam tambak.
Setelah lebih dari 60 hari, pergantian air tambak perlu dilakukan dengan volume pergantian 10 persen dari volume total. Pada bulan berikutnya hingga panen, volume pergantian air ditingkatkan menjadi 15 hingga 20 persen pada setiap periode pasang.
3. Pemberian Pakan.
Pakan alami untuk udang vaname adalah planton dan pelet. Pakan ini diberikan sebanyak 3 hingga 5 persen dari bobot udang dan diberikan tiga hari sekali, yaitu 30 persen pada pukul 07.00 dan 16.00, lalu 40 persen pada pukul 22.00.
4. Hama dan Penyakit
Untuk mencegah hama penyakit udang vaname, penting untuk menjaga kualitas air di tambak, suhu, transparansi pH, salinitas dan pemberian probiotik sesuai dosis.
5. Pemasangan Kincir air untuk tingkatkan kadar (DO).
Pengetahuan tentang letak kincir air yang tepat akan membantu menciptakan sirkulasi air yang baik untuk meningkatkan kadar Oksigen di dalam air, yang membantu proses pertumbuhan udang dan penyebaran pakan yang merata keseluruh kolam.
6. Panen
Panen dapat dilakukan setelah umur pemeliharaan mencapai 3 hingga 4 bulan. Kegiatan ini dilakukan dengan cara penangkapan menggunakan jala. Sebaiknya waktu panen dilakukan pada malam hari untuk mencegah penurunan kualitas udang.
Namun, sebelum panen sebaiknya air tambak diberi kapur untuk mencegah moulting pada saat panen.